Kamis, 16 Juni 2016

Pengabdian Ipteks Bagi Masyarakat 2016


IbM MODEL PENINGKATAN EMPOWERMENT JUMANIOR  DALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN LASER AROMATHERAPY SEBAGAI REPELLENT NYAMUK AEDES AEGEPTY


Permasalahan Mitra IbM bermula dengan Jumlah Insiden Demam Berdarah paling besar didominasi oleh Usia Sekolah Dasar sebanyak 64 %. Indikator penyebab serangan nyamuk ini terjadi  saat anak-anak sekolah sedang menjalankan jam belajar, dipagi hari maupun sore hari saat anak sedang belajar di Sekolah. Pemberdayaan siswa menjadi Pemantau Jentik/ Jumantik Junior (JUMANIOR)  sangat penting untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada usia dini sehingga dapat digunakan dasar pemikiran saat dewasa nanti. JUMANIOR diharapkan sebagai change agent di Sekolah menyebarkan informasi tentang PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Sekolah maupun di Lingkungan rumah masing-masing.
Pada umumnya masyarakat didaerah kecamatan pare mempunyai  lahan yang subur sehingga produk pertanian dan tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) juga melimpah ruah. Menurut hasil penelitian, tanaman serai  dapat dimanfaatkan untuk membuat repellent (anti nyamuk)  yang mudah dan murah.  Secara spesifik setelah dilakukan diskusi /musyawarah dengan mitra, maka permasalahan mitra secara konkret dan menjadi prioritas yang harus ditangani adalah: 1) Mitra yang belum mempunyai kader JUMANIOR dan sehingga belum berperan secara optimal 2) Mitra tidak menguasai prinsip dasar pembuatan repellent alami dengan pemanfaatan tanaman serai sebagai bahan dasar.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut: